Selamat Datang & Selamat Membaca

Minggu, 14 Mei 2017

Tari tradisional Kalimantan Selatan

TARI TRADISIONAL KALIMANTAN  SELATAN

1.     Tari Baksa Kembang 

Tari baksa  kembang merupakan tarian klasik khas kalimantan selatan dan juga biasanya ditampilkan pada saat acara penyambutan selamat datang para tamu – tamu kehormatan di Bumi Lambung Mangkurat . Ciri khas dari tarian ini adanya “Bogam Melati” yang akan di pegang penari saat menari serta selendang dan juga kembang yang berjuntai dikepala penari di sisi kiri dan kanannnya. Tidak heran kalau tarian ini disebut Tari Baksa Kembang karna banayaknya kembang

Tari tradisional Bekasi

TARI TRADISIONAL BEKASI


Tari Dodogeran
Merupakan tari kreasi khas Bekasi yang dari gerakan tariannya mencerminkan keceriaan anak-anak. Tarian ini bertempo cepat dengan gerakan yang lincah dan ceria. Selain itu terdapat gerakan yang menggerakkan-gerakkan pinggul dan tangan. Sekilas, kita akan teringat pada tarian dari Betawi dan Sunda.
Teh Eem sedang merias penari (https://berandalinda.blogspot.co.id)

Tari tradisional Jakarta

TARI TRADISIONAL JAKARTA

Tari Topeng Betawi
Tari Topeng Betawi (https://blog.goindonesia.com)
Tari Topeng cukup lama dikenal dan berkembang dalam masyarakat Betawi. Tarian ini merupakan paduan aspek tari, musik, dan teater. Penggunaan topeng dalam tarian ini didasarkan atas kepercayaan dahulu masyarakat Betawi bahwa topeng mempunyai kekuatan magis yang dapat menolak bala, bahkan menghilangkan rasa duka. Oleh karenanya, Tari Topeng biasanya dipentaskan untuk memeriahkan pesta-pesta penting, misalnya pada acara pernikahan dan khitan.

Tari tradisional Sumatera Barat

TARI TRADISIONAL SUMATERA BARAT


Tari Pasambahan Minang
Tari Piring atau disebut tari piriang merupakan tarian tradisional Sumatera Barat yang berasal dari Solok Sumatera Barat. Tari Piring masih terus lestari hingga sampai saat ini. Tarian piring memiliki gerakan yang menyerupai gerakan para petani semasa bercucuk tanam, membuat kerja menuai dan sebagainya. Tarian ini juga melambangkan rasa gembira dan syukur dengan hasil tanaman mereka. Tarian ini merupakan tarian gerak cepat dengan para penari memegang piring di tapak tangan mereka, diiringi dengan lagu yang dimainkan oleh berbagai alat musik tradisional Sumatera Barat seperti talempong dan saluang. Kadangkala, piring-piring itu akan dilontar ke udara atau pun dihempas ke tanah dan pecahan piring yang dilontar ke tanah akan dipijak oleh penari-penari tersebut.
Tari Pasambahan Minang merupakan tarian tradisional Sumatera Barat yang ditujukan untuk menyambut kedatangan tamu yaitu sebagai ucapan selamat datang dan ungkapan rasa hormat kepada tamu yang datang. Tari Pasambahan biasanya ditampilkan saat menyambut tamu dan saat kedatangan pengantin pria ke rumah pengantin wanita. Setelah Tari Pasambahan kemudian dilanjutkan dengan suguhan Daun Sirih dalam Carano kepada Sang tamu, sedangkan pada acara penyambutan pengantin pria, Daun sirih dalam Carano disuguhkan kepada pengantin pria sebagai wakil rombongan dan juga kepada kedua orangtua pengantin pria.
Pada saat ini tari Pasambahan Minang tidak hanya ditampilkan untuk menyambut tamu saja, akan tetapi kerap kali dipertunjukan pada pementasan seni dan budaya Sumatera Barat.
Tari Piring
Tari Piring (https://sidongerti.com)

Tari tradisional Sumatera Selatan

TARI TRADISIONAL SUMATERA SELATAN

Tari Gending Sriwijaya
Tari Gending Sriwijaya (https://dhammadhatu.com)
Gending Sriwijaya merupakan salah satu tarian tradisional khas Palembang, Sumatera Selatan. Sebenarnya ini tidak hanya sekedar tarian tetapi juga merupakan sebuah lagu. Melodi lagu Gending Sriwijaya digunakan sebagai pengiring tarian Gending Sriwijaya. Sesuai dengan namanya, tarian dan lagu ini menggambarkan kejayaan, keagungan, dan keluhuran kerajaan Sriwijaya yang pernah mengalami kejayaan selama bertahun-tahun dan berhasil mempersatukan wilayah Barat Nusantara.
Tarian ini biasanya ditampilkan secara khusus sebagai tarian untuk menyambut tamu-tamu kehormatan seperti Duta Besar, Presiden, dan tamu-tamu agung yang lain. Sekilas, tarian ini mirip dengan Tari Tanggai. Bedanya terletak pada perlengkapan busana penari dan jumlah penarinya. Dalam sebuah pementasan, penari Gending Sriwijaya total berjumlah 13 orang. Dari 13 orang tersebut terdapat satu orang sebagai penari utama. Penari ini membawa tepak, kapur, dan sirih. Sisanya 6 orang sebagai penari pendamping, dua orang pembawa tombak, dua penari pembawa peridon atau perlengkapan tepak, satu orang pembawa payung, dan satu orang penyanyi. Pembawa payung kebesaran dan pembawa tombak adalah pria sedangkan sisanya adalah perempuan.
Tari Tanggai

Tari tradisional NTT

TARI TRADISIONAL NUSA TENGGARA TIMUR


1. TARI TEORENDA

Dinas Pariwisata setempat menuliskan dengan ejaan TE'ORENDA, mana yang benar, shareSENBUD tidak tahu, karena belum pernah konsultasi langsung dengan pengampu kebijakan disana, dan mungkin saja kedua macam ejaan itu benar adanya.

Tari Teorenda adalah tarian khas masyarakat Pulau Rote, Propinsi Nusa Tenggara Timur, Tari Teorenda disajikan untuk melambangkan keramahan masyarakat Rote. Tarian ini adalah tarian khusus untuk upacara pernikahan ataupun untuk menyambut tamu-tamu terhormat yang datang ke pulau Rote. Tarian ini biasa dilakukan secara berkelompok atau massal. Namun pada umumnya tarian ini dibawakan oleh gadis-gadis pulau Rote dengan jumlah penari biasanya 4 orang ke atas.

Gambar Tarian Teorenda

http://senbudi.blogspot.com/2015/11/tarian-masyarakat-nusa-tenggara-timur.html

http://senbudi.blogspot.com/2015/11/tarian-masyarakat-nusa-tenggara-timur.html



2. TARI ENGGALUTU

Ditilik dari kegunaan pementasannya, Tari Enggalutu Sama dengan Tari Teorenda, karena Tari Enggalutu juga merupakan tarian khusus yang di pakai untuk menyambut tamu terhormat, upacara perkawinan dan upacara adat lainnya, hanya saja para penarinya bukan hanya para gadis, namun lebih general dan tidak membatasi jenis kelamin para penarinya. Pementasan Tari Enggalutu diiringi dengan alat musik tradisional seperti gong dan tambur.

Gambar Tarian Enggalutu

http://senbudi.blogspot.com/2015/11/tarian-masyarakat-nusa-tenggara-timur.html



3. TARI KAKA MUSUH

Ada yang menyebutnya Tari Kaka Musu, bila dilihat dari intisari tarian yang bertema perang, sepertinya lebih tepat dengan Kaka Musuh, namun mungkin juga karena pengaruh bahasa setempat, kata musuh diucapkan dengan MUSU.

Tari Kaka Musuh atau Tari Perang merupakan tari tradisional daerah Rote, Pulau Rote adalah pulau terluar Indonesia untuk Pulau paling selatan. Laut Pulau Rote berbatasan langsung dengan Laut Australia. Tarian Kaka Musuh menggambarkan kesiapan prajurit dalam menghadapi musuh. Selain itu, Tari Kaka Musuh juga dipakai sebagai tari pengiring pasukan ke medan perang.

Pada masa sekarang, tari Kaka Musuh biasa dipakai untuk menyambut pembesar yang berkunjung ke daerah Rote, dan juga dipakai pada acara-acara adat lainnya seperti upacara kematian, pesta perkawinan, serta rumah baru dan acara-acara adat lainnya.

Tari Kaka Musuh sangat populer di Rote Ndao, Tari Kaka Musuh awalnya diciptakan oleh seorang panglima perang tradisional dari Kerajaan Thie bernama Nalle Sanggu, pada abad 17 yang silam, karena di masa itu Kerajaan Thie menghadapi perang dari beberapa kerajaan yang juga ada di pulau Rote, yakni Kerajaan Dengka, Termanu, dan Keka. Peperangan itu bisa terjadi akibat dijalankannya politik adu domba oleh kolonial Belanda.

Gambar Tarian Kaka Musuh

http://senbudi.blogspot.com/2015/11/tarian-masyarakat-nusa-tenggara-timur.html



4. TARI KEBALAI


Tari tradisional Riau

TARI TRADISIONAL RIAU

Tari Makan Sirih (Tari Persembahan)

Tari tradisional Banten

TARI TRADISIONAL BANTEN

Tari Maler Bedug
Tari Maler Bedug, merupakan tari rampak bedug dengan sajian garapan baru yang dikembangkan dari keberagaman musik tradisi Khas Banten dengan mengambil pijakan gerak dari bedug Pamarayan dan Silat Trumbu.

Tari tradisional Bangka Belitung

TARI TRADISIONAL BANGKA BELITUNG

Tari Sekapur Sirih
Tari Sekapur Sirih (https://www.indonesiakaya.com)
Tari sekapur sirih biasa ditarikan 10 sampai 12 penari. Diantara para penari ini biasanya terdapat dua penari laki-laki yang berposisi di belakang. penari membawa sebuah wadah yang berisi sirih sebagai tanda kehormatan kepada para tamu penting yang datang di satu acara perhelatan besar yang sedang digelar masyarakat Belitung.

Tari tradisional Sulawesi Tengah

TARI TRADISIONAL SULAWESI TENGAH

1.TARI  BALIORE

Tari Baliore adalah salah satu tari dari daerah Sulawesi Tengah. Tarian Baliore menggambarkan kelincahan gadis gadis Sulawesi Tengah yang bergembira saat pesta panen tiba. Mereka menari-nari dengan lincahnya. Hentakan ritmis tetabuhan, terutama gendang semakin menambah dinamisnya tarian ini. Tari ini merupakan tari kreasi yang diangkat dari Dingkula. Selain gerakannya, tarian ini mempunyai keunikan pada pakaian dan aksesorisnya.


Tari tradisional Sulawesi Utara

TARI TRADISIONAL SULAWESI UTARA

1. Tari Lenso


Tari Lenso adalah tari tradisional yang berasal dari Sulawesi Utara yang merupakan tarian tradisi yang dikreasikan dan mengkisahkan tentang tata pergaulan muda mudi masyarakat Minahasa yang mana pada umumnya gadis-gadis Minahasa dalam mencari pria yang akan menjadi pasangan hidupnya sangat selektif dimana pria yang diidamkannya harus memiliki semangat bekerja yang baik, berwibawa, memiliki tata kerama yang baik karena para gadis Minahasa meyakini bahwa pilihannya itu pasti dan senantiasa dapat memenuhi harapan di hari tua.

Lenso merupakan bahasa Sulawesi Utara yang berarti Saputangan. Tari Lenso ini merupakan ajang Pencarian jodoh bagi mereka yang masih bujang/gadis, dimana ketika lenso atau selendang diterima merupakan tanda cinta diterima. Tari Lenso ini dilakukan secara beramai-ramai, biasanya pada acara pesta seperti pesta pernikahan, pesta tahun baru dan pesta panen cengkeh.

Tari Lenso diiringi oleh musik pengiring dengan alat musik tradisional Sulawesi Utara antara lain :
  1. Tambur Minahasa
  2. Suling
  3. Musik Kolintang
  4. Tetengkoren
  5. Momongan

Kostum yang dikenakan dalam tarian ini sangat beragam baik model dan warnanya. Umumnya mengenakan rok panjang lebar di bagian bawahnya dan atasan tangan panjang nampak seperti kebaya. Gerakan Tari Lenso tidak terlalu rumit bahkan terlihat sederhana namun keserhanaan itulah yang menjadikan tarian ini istimewa karena mudah ditarikan oleh siapa saja.




2. Tari Tatengesan


Tari Tatengesan merupakan tarian tradisional khas daerah Sulawesi Utara yang berasal dari Minahasa yang diangkat dari ceritera rakyat tentang desa Tatengesa.

Tari Tatengesan mengisahkan tentang perjuangan masyarakat desa ketika melawan para bajak laut Mindanou yang datang dari perairan Filipina. Bajak laut tersebut sering mengganggu aktifitas masyarakat sehingga semangat untuk melawan para bajak laut dikobarkan melalui syair dan lagu Kiting-kiting.

Tari Tatengesan pertama kali ditampilkan pada tahun 1983 dalam rangka memperingati terbentuknya desa Tatengesan di yang sekarang ini telah berada di daerah pemerintahan kabupaten Minahasa tenggara.
Tari Tatengesan biasanya dilakukan oleh 9 orang penari atau lebih dengan diiringi musik yang berasal dari alat musik tradisional Sulawesi Utara antara lain :
  1. Musik Kolintang
  2. Tambur
  3. Suling bambu
  4. Tetengkoren
  5. Momongan
Tari Tatengesan (seputarsulut.com)
 

3. Tari Mane'e


Tari Mane'e adalah tarian tradisional yang berasal dari Maluku Utara atau tepatnya berasal dari Talaud. Tarian ini diangkat dari salah satu tradisi masyarakat Talaud dalam menangkap ikan, yaitu sebuah tradisi menangkap ikan secara bersama-sama.

Kata mane’e berasal dari kata ”See yang artinya Ya” atau setuju/sepakat, sehingga kata Mane’e diartikan ” Penangkapan ikan secara tradisional melalui masyarakat yang bermusyawarah dan bermufakat untuk menangkap ikan secara bersama – sama.

Tradisi ini muncul sekitar abad ke 12 di lingkungan masyarakat kepulauan ”Nanusa”, yang sampai sekarang ini masih dilaksanakan bahkan telah menjadi agenda tetap prosesi Mane’e di Kabupaten Talaud.

Tari Mane'e dilakukan dengan menampilkan 10 tema tarian yaitu :
  1. Mengotom Para artinya bermohon kepada Tuhan agar memperoleh hasil yang banyak
  2. Matuda Sammy artinya menuju tempat penangkapan ikan
  3. Manabbi’e Sammi artinya pembuatan alat penangkapan ikan dari janus
  4. Mamotte Sammi artinya Penebaran Janur
  5. Manolekke Sammi artinya Penarikan Janur
  6. Mamattae Inna artinya Penombakan Ikan
  7. Manganute Inna artinya Pengambilan Ikan
  8. Matahiate Inna artinya Pembagian Ikan
  9. Mapurette Suwanua artinya Kembali ke Kampung
  10. Manarim’ma Alana U Mawu artinya Penerimaan berkat melalui ucapan syukur.
Tari Mane’e ditarikan kecara berkelompok pria dan wanita dengan musik pengiring berasal dari alat musik tradisional Sulawesi Utara seperti  Suling, Tagonggong, tambur dan alat musik bambu.


Rujukan : seputarsulut.com
http://www.tradisikita.my.id/2015/08/tari-tradisional-yang-berasal-dari.html 

Tari tradisional Sulawesi Tenggara

TARI TRADISIONAL SULAWESI TENGGARA

  1. Tari Balumpa
barumpa.PNG
  • Tari Balumpa adalah tarian tradisional yang berasal dari daerah Wakatobi, yaitu Binongko, Provinsi Sulawesi Tenggara.
  • Tari Balumpa dari Sulawesi Tenggara ini biasanya dimainkan oleh 6-8 orang penari, yang dilakukan secara berpasangan antara laki-laki dan perempuan. Akan tetapi bisa juga dilakukan oleh pasangan penari perempuan semua.
  • Tarian ini sering ditampilkan di berbagai acara seperti penyambutan tamu penting, pertunjukan seni, dan festival budaya.
  • Para penari Balumpa menggunakan pakaian adat Wakatobi dengan iringan musik yang mempergunakan alat musik tradisional gambus, gendang juga suara dendang biduan Balumpa.


  1. Tarian Galangi
garungi.PNG

  • Tari Galangi adalah tarian tradisional yang berasal dari Kepulauan Buton Raya Provinsi Sulawesi Tenggara.
  • Tari Galangi merupakan Tari Perang dalam Kerajaan/ Kesultanan Buton.
  • Tari Galangi adalah ungkapan dan spontanitas gerakan dalam bentuk tari yang mewujudkan bagaimana penggunaan gala dalam menghadapi musuh.
  • Di waktu damai tari ini merupakan kelengkapan kebesaran, keagungan serta kemulian Sultan.
  • Tari ini dimainkan untuk mengiringi Sultan pada saat keluar istana dalam suatu tugas atau menyambut dan mengantar tamu Kesultanan.
  • Tarian Galangi ini terdiri dari sebelas kelompok, tiap kelompok terdiri dari tujuh orang. Pada zaman dahulu kelompok tersebut bertugas untuk mempertahankan Kerajaan/ Kesultanan bila ada serangan dari luar.
  • Bila dalam keadaan aman, masing-masing kelompok mempunyai tugas yang berbeda-beda.
  • Busana yang dipergunakan oleh para penari Galangi adalah Pakaian Sala Kaitela (Celana Puntung). adapun perlengkapan yang mereka bawa antara lain Gala (Tombak), Tombi Male’i (Bendera Merah), Tombi Makuni (Bendera Kuning) dan Tamburu (Genderang).



  1. Tari Malulo

malulo.PNG
  • Tari Malulo atau Lulo adalah tari tradisional  yang berasal dari daerah Tolaki, Sulawesi Tenggara.
  • Tarian tradisional Malulo disebut juga sebagai tarian persahabatan.
  • Pada zaman dulu, tarian ini dilakukan pada upacara-upacara adat, seperti, pernikahan, pesta panen raya, dan upacara pelantikan raja yang diiringi oleh alat musik pukul, yaitu, gong.
  • Tarian ini dilakukan oleh pria, wanita, remaja, dan anak-anak yang saling berpegangan tangan, menari mengikuti irama gong sambil membentuk sebuah lingkaran.
  • Filosofi Tarian malulo ini adalah persahabatan yang biasa ditujukan kepada muda-mudi Suku Tolaki sebagai ajang perkenalan, mencari jodoh, dan mempererat tali persaudaraan.
  • Tarian Tradisional Malulo  ini dilakukan dengan posisi saling bergandengan tangan dan membentuk sebuah lingkaran.
  • Peserta tarian tidak dibatasi oleh usia maupun golongan, siapa saja boleh ikut serta dalam Tarian Malulo.
  • Dalam tarian ini yang perlu perlu diperhatikan adalah posisi tangan saat bergandengan, untuk pria posisi telapak tangan di bawah menopang tangan wanita.
  • Posisi tangan ini merupakan simbolisasi dari kedudukan, peran, etika pria dan wanita dalam kehidupan.
  • Tarian Malulo mencerminkan bahwa masyarakat Tolaki adalah masyarakat yang cinta damai dan mengutamakan persahabatan dan persatuan dalam menjalani kehidupannya.

  1. Tari Mangaru
marui.PNG
  • Tari Mangaru adalah tari tradisional yang berasal dari Desa Konde Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara.
  • Tari Mangaru menggambarkan keberanian laki-laki pada zaman dahulu dalam medan peperangan, yaitu bercerita tentang dua orang laki-laki yang sedang dalam medan peperangan.
  • Para penari memperagakan gerakan-gerakan yang memperlihatkan bagaimana kedua laki-laki yang saling beradu kekuatan dengan menggunakan sebilah keris yang dipegang.
  • Tari Mangaru diiringi oleh alat musik tradisional Sulawesi Tenggara yaitu kansi-kansi, Mbololo (gong) dan dua buah gendang yang terbuat dari kulit binatang. Musik yang mengiringi tarian ini bertempo cepat sesuai dengan semangat para penarinya.
  • Alat musik tradisional ini dimainkan empat orang yang memang mahir dalam memainkannya.
  • Irama musik pengiring tari ini berbeda dengan musik pengiring tari yang lain walaupaun alat yang digunakan sama.
  • Tari Mangaru biasanya dipertunjukan dalam berbagai upacara dan acara-acara yang melibatkan banyak orang.
  • Bagi masyarakat Desa konde menyelenggarakan pesta panen setelah menuai padi menjadi suatu budaya yang berkesinambungan dan pada acara khitanan.
  • Tarian ini menjadi ajang berkumpul semua orang kampung.
  • Namun sayang, tarian ini sudah jarang bahkan sudah tidak pernah dipentaskan lagi. Saat ini tari Mangaru dipertunjukan pada saat penyambutan tamu.
  • Tari Mangaru pada saat ini banyak mengalami perubahan dan kreasi, namun tetap mempertahankan gerakan dasar perang sebagai ajang hiburan dan penyemangat.
  1. Tari Lumense
lamunn.PNG
Sumber : travelblog.ticktab.com
  • Tari Lumense adalah tarian yang berasal dari Tokotu’a, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara.
  • Kata lumense sendiri berasal dari bahasa daerah setempat yakni lume yang berarti terbang dan mense yang berarti tinggi. Jadi, lumense bisa diartikan terbang tinggi.
  • Tari lumense sendiri berasal dari kecamatan Kabaena. Suku Moronene merupakan penduduk asli dari wilayah ini.
  • Tarian ini biasa dipertunjukkan untuk menyambut tamu pada pesta-pesta, khususnya dalam acara pesta rakyat.
  • Jumlah Penari biasanya ada dua belas orang wanita, sehingga tari ini merupakan tarian kelompok besar wanita. Dari dua belas orang penari tersebut, enam diantaranya akan menjadi laki-laki dan sebagian lainnya menjadi perempuan.
  • Semua penari akan mengenakan busana adat Kabaena.
  • Bagi yang berperan sebagai wanita, mereka akan mengenakan taincombo. Taincombo adalah nama baju adat Kabean yang bercorak rok merah marun dengan atasan baju hitam dan bawahan baju berbentuk ikan duyung.
  • Sedangkan untuk penari yang berperan sebagai laki-laki akan mengenakan taincombo yang disatukan dengan selendang merah, dengan korobi (sarung parang dari kayu) yang dipasang di pinggang bagian kiri.


  1. Tari Kalegoa
kalogoa.PNG


Sumber : greatbuton.blogspot.co.id

  • Tarian ini adalah suatu tari tradisional yang menggambarkan suka duka gadis-gadis Buton sewaktu dalam pingitan.
  • Sudah menjadi suatu tradisi sejak zaman lampau seorang gadis yang menjelang dewasa haruslah menjalani masa Pingitan / Posuo. Selama 8 (delapan) hari 8 (delapan) malam.
  • Posuo sebagai suatu arena tempaan adat bagi mereka yang diikat dengan aturan dan tata krama serta sopan santun yang ketat untuk meninggalkan masa kegadisan bebas dan gembira karena telah dewasa dalam tempaan serta siap menerima kenyataan hidup. https://upiepamulasriblog.wordpress.com/2016/04/13/tarian-tradisional-dari-provinsi-sulawesi-tenggara/

Tari tradisional Kalimantan Selatan

TARI TRADISIONAL KALIMANTAN  SELATAN 1.       Tari Baksa Kembang   Tari baksa  kembang merupakan tarian klasik khas kalimantan selatan ...